Tiap Goresan Penuh Makna

MAKNA  CORAK BATIK

1. Motif Udan Riris.

Mengandung makna ketabahan & harus tahan menjalani hidup prihatin biarpun dilanda hujan & panas.

Contoh: Orang hidup berumah tangga, apalagi bagi pengantin baru, harus berani & mau hidup prihatin ketika banyak halangan & cobaan, ibaratnya tertimpa hujan & panas, tdk boleh mudah mengeluh. Segala halangan & rintangan itu harus bisa dihadapi & diselesaikan bersama-sama. Suami atau istri merupakan bagian hidup di dalam rumah tangga. Jika salah satu menghadapi masalah maka pasangannya harus ikut membantu menyelesaikan, bukan sebaliknya justru menambahi masalah. Misalkan, apabila suami sedang mendapat cobaan tergoda oleh wanita lain, maka sang istri harus bisa bijak mencari solusi & mencari permasalahan. Begitu pula sebaliknya jika sang istri mendapat godaan dari pria lain, tentu suami harus bersikap arif tanpa harus menaruh curiga yg berlebihan sebelum ditemukan bukti.

2. Motif Parangkusuma.

Mengandung makna hidup harus dilandasi oleh perjuangan utk mencari keharuman lahir & batin, ibaratnya keharuman bunga (kusuma).

Contoh: Bagi orang Jawa, hidup di masyarakat yang paling utama dicari adalah keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yg berlaku & sopan santun agar dpt terhindar dari bencana lahir & batin. Walaupun sulit utk direalisasikan, namun umumnya orang Jawa berharap bisa menemukan hidup yg sempurna lahir batin. Apalagi di zaman yg serba terbuka sekarang ini, sungguh sulit utk mencapai ke tingkat hidup seperti yg diharapkan, karena banyak godaan. Di zaman materialistis ini, orang lebih cenderung mencari nama harum dengan cara membeli dengan uang yg dimiliki, bukan dari tingkah laku & pribadi yg baik.

3. Motif Parikesit.

Mengandung makna bahwa uttk mencari keutamaan harus dilandasi dengan usaha keras & gesit. Tentu usaha keras& gesit itu tanpa harus meninggalkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Bukan sebaliknya usaha keras & gesit dengan cara kotor, pasti akan sangat dihindari. Sebab dampak yg ditimbulkan akan sangat berat & yang jelas pasti akan menjadi bumerang bagi diri-sendiri. Dengan usaha keras & gesit itulah diharapkan bisa membangun keluarga inti yg sejahtera lahir & batin.

4. Motif Kawung.

Mengandung makna bahwa keinginan & usaha yang keras akan selalu membuahkan hasil, seperti rejekinya berlipat ganda. Sudah hukum karma, bahwa orang yg bekerja keras pasti akan menuai hasil, walaupun kadang harus memakan waktu yg lama.

Contoh: seorang petani yang bekerja giat di sawah, jika tdk ada hama yg mengganggu, tentu dia akan memanen hasil padi yg berlipat di kemudian hari. Namun sayang, budaya kerja keras utk menuai hasil maksimal tdk dilakukan oleh semua orang. Apalagi di zaman sekarang, di mana inginnya serba instan, orang ingin cepat kaya tanpa harus bekerja keras. Ingin cepat kaya dgn cara korupsi, merampok, menipu,& segala tindakan cela lainnya. Kebiasaan utk bekerja keras utk menuai hasil yg maksimal sdh sering diajarkan oleh nenek moyang kita orang Jawa sejak dulu. Kerja keras utk menghasilkan rejeki berlipat akan lebih bermakna jika dibarengi dgn sikap hemat, teliti, cermat,& tdk boros.

5. Motif Truntum.

Mengandung makna tumbuh& berkembang. Demikianlah, orang Jawa selalu mendambakan bagi setiap keluarga baru supaya segera mempunyai keturunan yg akan dpt menggantikan generasi sebelumnya. Generasi baru itulah yg akan menjadi tumpuan setiap keluarga baru yg baru menikah utk meneruskan segala harapan& cita-cita keluarga sekaligus sebagai generasi penerus secara biologis yg mewarisi sifat-sifat keturunan dari sebuah keluarga baru. Harapan itu selalu muncul saat keluarga baru terbentuk. Ungkapan2 seperti segera mendapatkan keturunan yg solih & solihah, berguna bagi keluarga, masyarakat, agama, & negara sering terdengar saat ada upacara pernikahan. Sebab memang dari keluarga baru itulah diharapkan akan berkembang keluarga-keluarga baru lainnya. Sementara sumber lain mengatakan bahwa motif truntum ini awal mulanya diciptakan oleh kerabat kerajaan Surakarta yg sedang sedih hatinya karena merasa diabaikan oleh raja. Di tengah kesendirian itulah ia melihat di langit di tengah malam banyak bintang gemerlap menemani dirinya dlm kesepian. Insipirasi itulah yang ditangkap dan dituangkan dlm motif batik.

6. Motif Sidaluhur.

Mengandung makna keluhuran. Bagi orang Jawa, hidup memang utk mencari keluhuran materi & non materi. Keluhuran materi artinya bisa tercukupi segala kebutuhan ragawi dengan bekerja keras sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat, maupun profesinya. Keluhuran materi yang diperoleh dengan cara yg benar, halal, & sah tanpa melakukan kecurangan atau perbuatan yang tercela seperti korupsi, merampok, mencuri, & sebagainya. Sebab walaupun secara materi merasa cukup atau bahkan berlebihan, namun jika harta materi itu diperoleh secara tidak benar, tdk halal, itu tdk bisa dikatakan bisa mencapai keluhuran secara materi. Keluhuran materi akan lebih bermakna lagi apabila harta yang dimiliki itu bermanfaat bagi orang lain dan bisa diberikan dalam berbagai bentuk seperti sumbangan, donasi, hibah, dan sebagainya. Sementara keluhuran budi, ucapan, dan tindakan adalah bentuk keluhuran non materi. Orang yang bisa dipercaya oleh orang lain, atau perkataannya sangat bermanfaat kepada orang lain tentu itu akan lebih baik daripada perkataannya tidak bisa dipegang orang lain dan tidak dipercaya orang lain. Orang yang sudah bisa dipercaya oleh orang lain adalah suatu bentuk keluhuran non materi. Orang Jawa sangat berharap hidupnya kelak dapat mencapai hidup yang penuh dengan nilai keluhuran.

7. Motif Sidamukti.

Mengandung makna kemakmuran. Demikianlah bagi orang Jawa, hidup yang didambakan selain keluhuran budi, ucapan, dan tindakan, tentu agar hidup akhirnya dapat mencapai mukti atau makmur baik di dunia maupun di akhirat. Orang hidup di dunia adalah mencari kemakmuran dan ketentraman lahir dan batin. Untuk mencapai kemakmuran dan ketentraman itu niscaya akan tercapai jika tanpa usaha dan kerja keras, keluhuran budi, ucapan, dan tindakan. Namun untuk mencapai itu semua tentu tidaklah mudah. Setiap orang harus bisa mengendalikan hawa nafsu, mengurangi kesenangan, menggunjing tetangga, berbuat baik tanpa merugikan orang lain, dan sebagainya, agar dirinya merasa makmur lahir batin. Kehidupan untuk mencapai kemakmuran lahir dan batin itulah yang juga menjadi salah satu dambaan masyarakat Jawa dan tentu juga secara universal.

8. Motif Megamendung

Pada bentuk Megamendung bisa kita lihat garis lengkung yang beraturan secara teratur dari bentuk garis lengkung yang paling dalam (mengecil) kemudian melebar keluar (membesar) menunjukkan gerak yang teratur harmonis. Bisa dikatakan bahwa garis lengkung yang beraturan ini membawa pesan moral dalam kehidupan manusia yang selalu berubah (naik dan turun) kemudian berkembang keluar untuk mencari jati diri (belajar/menjalani kehidupan sosial agama) dan pada akhirnya membawa dirinya memasuki dunia baru menuju kembali kedalam penyatuan diri setelah melalui pasang surut (naik dan turun) pada akhirnya kembali ke asalnya (sunnatullah). Sehingga bisa kita lihat bentuk megamendung selalu terbentuk dari lengkungan kecil yang bergerak membesar terus keluar dan pada akhirnya harus kembali lagi menjadi putaran kecil namun tidak boleh terputus. Terlepas dari makna filosofi bahwa Megamendung melambangkan kehidupan manusia secara utuh sehinga bentuknya harus menyatu. Dilihat dari sisi produksi memang mengharuskan kalau bentuk garis lengkung megamendung harus bertemu pada satu titik lengkung berikutnya agar pada saat pemberian warna pada proses yang bertahap (dari warna muda ke warna tua) bisa lebih memudahkan.

9. Parang Barong

Motif batik ini berasal dari kata “batu karang” dan “barong” (singa). Parang Barong merupakan parang yang paling besar dan agung, dan karena kesakralan filosofinya motif ini hanya boleh digunakan untuk Raja, terutama dikenakan pada saat ritual keagamaan dan meditasi.

Motif ini diciptakan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala tugas kewajibannya, dan kesadaran sebagai seorang manusia yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta.
Kata barong berarti sesuatu yang besar, dan ini tercermin pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Motif Parang Rusak Barong ini merupakan induk dari semua motif parang. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri

=Motif Sido Luhur

Motif ini mengandung makna keluhuran. Bagi orang jawa, hidup memang bertujuan mencari keluhuran materi dan non materi. Keluhuran materi artinya segala kebutuhan ragawi bisa tercukupi dengan bekerja keras sesuai dengan jabatan, pangkat, derajad, maupun profesinya. Sementara keluhuran budi, ucapan, dan tindakan adalah bentuk keluhuran non materi.

=Motif Sido Drajad

Batik sido drajad dipakai oleh besan ketika upacara pernikahan. Cara pemakaian batiknya juga memiliki nilai pendidikan tersendiri. Bagi anak-anak batik dipakai dengan cara sabuk wolo. Secara filosofi, pemakaian sabuk wolo diartikan bebas moral, sesuai dengan jiwa anak-anak yang masih bebas, belum dewasa, dan belum memiliki tanggung jawab moral di masyarakat. Ketika remaja seseorang mengenakan dengan jarit. Panjang jarit memiliki arti tersendiri. Semakin panjang, semakin tinggi derajat seseorang. Bagi orang dewasa pemakaian berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, wiru diletakkan di sebelah kiri, Sedangkan pada perempuan, wiru diletakkan di sebelah kanan, yang berarti nengeni, seorang putri tidak boleh melanggar kehendak suami.

Motif Sido Mukti

Motif ini mengandung makna kemakmuran. Bagi orang jawa, hidup yang didambakan selain keluhuran budi, ucapan, dan tindakan, adalah pencapaian mukti atau kemakmuran, baik di dunia maupun akhirat. Setiap orang harus bisa mengendalikan hawa nafsu, mengurangi kesenangan menggunjing tetanggam berbuat baik tanpa merugikan orang lain, dan sebagainya.

Motif Slobog

Slobog bisa diartikan lobok atau longgar. Kain ini biasa dipakai untuk melayat, dengan tujuan agar yang meninggal tidak mengalami kesulitan menghadap yang maha kuasa.

Motif Tambal

Muncul kepercayaan di masyarakat jawa, apabila memakai kain ini sebagai selimut saat sakit, maka ia akan cepat sembuh. Tambal artinya menambah semangat baru. Dengan semangat baru itu diharapkan harapan baru akan muncul sehingga kesembuhan mudah didapat.

Lantas apa saja yang menjadi motif batik beserta maknanya ?

nah, berikut ini penjelasan kami mengenai motif batik beserta maknanya, yaitu :
Batik Cuwiri

Batik Cuwiri merupakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati.

Batik Kraton

Batik Kraton merupakana cikal bakal  dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-

pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan

-Batik Sekar Jagad
Motif Sekar Jagad adalah salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.

-Batik Pringgondani

Pringgondani sendiri merupakan  nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.pringgondani 300×179 Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Batik Kawung
Yang menjadi ciri khas dari  motif Kawung adalah berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu.Kawung Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Batik Sida Luhur
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida”

mengandung harapan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.

-Batik Sida Asih
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.

-Batik Semen Rama
Penjelasan :  dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka.

-Batik Sida Mukti
Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda.

Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Sido Mukti Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Batik Tambal
Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin.

Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.Tambal Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik


-Batik Petani

merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
Petani Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Batik Sudagaran
Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.Saudagaran 225×300 Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Truntum
Kain ini dipakai oleh orang tua pengantin dalam upacara pernikahan. Truntum berarti menuntun, diharapkan sipemakai/orang tua mempelai mampu memberikan petunjuk dan contoh kepada putra-putrinya untuk memasuki kehidupan baru berumah tangga yang penuh liku-liku.Begini bentuk Modern Batik dengan Motif Truntum.Truntum Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Ciptoning
Diharapkan pemakainya menjadi orang yang bijak, mampu memberikan petunjuk tentang keluhuran budi dari jalan yang benar sesuai dengan Yang Maha KuasaCiptoning Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Sido Mulyo
Bermakna dharma, kemakmuran dan melindungi buminya. Begini bentuk Modern Batik dengan Motif Sido Mulyo.Sido Mulyo Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Sido Mulyo Semen
Sido berarti terus-menerus, sedangkan mulyo berarti kecukupan dan kemakmuran. Diharapkan yang memakai batik ini diberikan kecukupan dan kemakmuranSido Mulyo Semen Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Wahyu Temurun
Diharapkan pemakainya selalu mendapatkan petunjuk dalam menghadapi kehidupan oleh Yang Maha Kuasa.Wahyu Temurun Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Udan Liris

Udan liris berarti hujan gerimis, merupakan simbol kesuburan. Begini bentuk Modern Batik dengan Motif Udan Liris.Udan Liris Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Nitik
Diharapkan pemakai kain motif ini menjadi orang yang bijaksana.Nitik Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Parang
Parang berarti senjata, menggambarkan kekuasaan. Bahkan Jessica Alba memakai batik dengan Motif Parang .Parang Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

-Batik Gringsing
Kata Gringsing adri motif ini berasal dari kat Gring yang artinya sakit dan sing yang artinya tidak. Oleh karena itu, arti dari motif ini adalah menolah segala penyakit.

-Grompol
Grompol dalam bahasa Jawa berarti berkumpul atau bersatu. Melambangkan harapan orang tua agar semua hal yang baik akan berkumpul, yaitu rejeki, kebahagiaan, kerukunan hidup, ketentraman untuk kedua keluarga pengantin. Selain itu, juga bermakna harapan supaya pasangan keluarga baru itu dapat berkumpul atau mengingat keluarga besarnya ke mana pun mereka pergi. Harapan yang lain agar semua sanak saudara dan para tamu akan berkumpul sehingga pesta pernikahan berjalan meriah.

-Abimanyu

Abimanyu merupakan putra Arjuna (Pandawa). Ia akan mempunyai keturunan (Parikesit) yg akan menurunkan ksatria yg menjadi raja-raja Jawa. Motif ini menyiratkan harapan agar pemakainya dapat memiliki sifat sifat ksatria seperti sang Abimanyu.

Demikianlah motif batik beserta maknanya yang ada di bumi nusantara ini, saya kumpulkan dari berbagai sumber, dan cukup melelahkan mencarinya. Pada kenyataannya memang masih ada beberapa motif lagi yang belum saya muat di sini. Mudah mudahan lain kali saya bisa memuat lebih banyak lagi motif batik sehingga bisa membantu anda untuk lebih mengenal motif batik dan filosofi batik lainnya,ya.

bangga ya sIST/ gan dgn BATIK INDONESIA

Untuk lebih membanggakan kalian  segera order BATIK76,.

http://www.batik76.com

(dikutif dari berbagai sumber digoogleling)

The First Handmade Thermography Batik in the World
BATIK 76 THE SPIRIT OF NUSANTARA

Online Jakarta, 06 July 2013 – 2016

Copyright © 2013 - 2024 Batik76.com All Rights Reserved.
Jakarta - Indonesia

Master Toko Online e-Commerce

X